Indramayu PostPing Net

Minggu, 08 Agustus 2010

Di Irak, TKW Indramayu Disandera Tujuh Tahun



Indramayu - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu diduga telah disekap oleh majikannya. Sugiarti, 29 tahun, warga warga Blok Karang Baru RT 09 RW 03, Desa Sanjaya, Kecamatan Indramayu itu selama empat tahun tak diketahui kabar beritanya oleh keluarga.Warni, 60 tahun, ibu kandung Sugiarti mengatakan anak pertamanya itu berangkat pada 10 Januari 2003 lalu. "Ia berangkat melalui perantara PT Alfindo Mas Buana, Jakarta dengan tujuan ke Yordania," katanya.

Namun ternyata Sugiarti dipekerjakan di Irak pada keluarga Ahmad Abdul Ganawi. "Selama dua tahun ia masih mengirimkan kabar dan uang kepada kami," kata Warni. Uang yang dikirimkan dalam rentang waktu tersebut sebesar Rp 7,5 juta.

Memasuki tahun ketiga hingga ketujuh ini, Sugiarti sudah sama sekali tidak pernah menghubungi keluarga lagi. "Bahkan uang pun sudah tidak dikirimkan lagi," katanya. Khawatir dengan kondisi anaknya, Warni pun berusaha untuk meminta bantuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu. Tapi tidak berhasil, bahkan dokumen milik anaknya yang diserahkan ke petugas justru hilang.

Warni pun kemudian meminta bantuan PT Alfindo Mas Buana yang membuka cabang di Kabupaten Indramayu. "Sama saja, perusahaan juga tidak mau bertanggungjawab," kata Warni. Ia bahkan sampai harus menjual tanah dan rumahnya untuk mengetahui keberadaan anaknya.

Ketua Pengurus Daerah Serikat Pekerja TKI Luar Negeri (SPTKILN) Kabupaten Indramayu, Edi Rustam, menjelaskan mereka telah berhasil melacak keberadaan Sugiarti melalui bantuan kepolisian Arab Saudi. "Bahkan kami sudah berhasil menghubungi Sugiarti pada Maret 2010," katanya.

Saat berkomunikasi itulah diketahui Sugiarti minta dipulangkan karena tidak tahan dikurung majikannya selama tujuh tahun. Dijelaskan Edi, Sugiarti telah menjadi korban penyelundupan buruh migran gelap. "Karena seharusnya ia bekerja di Yordania, tapi malah diselundupkan ke Irak," katanya.

Saat ini Edi mengungkapkan tengah mengupayakan pemulangan Sugiarti melalui perantara KBRI di Yordania. "Jika berhasil, Sugiarti akan langsung dipulangkan kepada keluarganya," katanya. (sumber)

Aksi Damai untuk TKW Asal Indramayu di Kedubes Kuwait



Jakarta - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu, Jawa Barat, Sariah, tewas akibat dianiaya majikannya di Kuwait. Untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Kuwait, sebuah aksi teatrikal akan dilakukan di depan Kedubes Kuwait di Jakarta.

"Sampai hari ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Kuwait, meskipun hasil otopsi dari RSCM menyatakan bahwa Sariah dipastikan meninggal akibat kekerasan fisik dan seksual," kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (2/8/2010).

Menyikapi hal tersebut, Migrant Care, keluarga Sariah, mantan-mantan PRT migran, dan beberapa kelompok masyarakatn akan melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Kuwait di Jakarta.

"Agar pemerintah Kuwait serius dan bertanggung jawab penuh atas meninggalnya Sariah akibat kebrutalan majikannya yang senatiasa melakukan kekerasan fisik dan seksual selama dia bekerja," imbuh Anis.

Aksi akan berlangsung di Kedubes Kuwait di Kuningan Barat, Jakarta Selatan mulai pukul 10.00-11.00 WIB.

Sariah diketahui tewas di Kuwait tanggal 7 Juli lampau. Jenazahnya sampai di Jakarta 2 pekan kemudian. Sesampainya di jakarta, keluarga mengotopsi jenazah Sariah. Kemudian langsung dikuburkan di desanya, desa Tersana, RT 8/2, Sukagumiwang, Indramayu.

Sariah berangkat ke Kuwait sejak 2008. Kepergiaanya merupakan kali kelima berangkat sebagai TKW. Ia sempat bekerja di Arab Saudi dan Yordania. Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga itu meninggalkan satu suami dan seorang anak. (sumber)

TKW Korban Penyiksaan Akhirnya Meninggal Dunia



Indramayu - Setelah mendapat perawatan intensif selama lima hari di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu, Eti Darti, tenaga kerja wanita asal Kabupaten Indramayu Jawa Barat, akhirnya meninggal dunia.

Eti Darti, tkw asal Blok Liberty, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat meninggal dunia akibat mengalami infeksi pada bagian perut. Diduga kuat, infeksi tersebut telah menjalar ke organ tubuh lainnya.

Saat bekerja di Johor Malaysia, korban mendapat siksaan dan tindakan perkosaan oleh majikannya. Bahkan majikannya sempat berupaya menghilangkan jejak, dengan membuang Eti ke Medan melalui jalur laut.

Untuk mengurangi beban hutang akibat biaya perawatan di rumah sakit, pihak keluarga dibantu sejumlah mahasiswa di Indramayu melakukan aksi galang dana untuk Eti Darti. (sumber)

TKW Korban Pemerkosaan Butuh Bantuan Dermawan



Indramayu - Forkabumi (Front Rakyat Untuk Keadilan Buruh Migran) Kabupaten Indramayu, Rabu (28/7) siang menggalang dana untuk membantu TKW Indramayu yang jadi korban eksploitasi seks dan penyiksaan majikan.

Anggota Forkabumi disebar ke beberapa titik di jalan raya yang padat kendaraan. Mereka mencari donator khususnya pengguna jalan, guna meringankan beban TKW yang bernasib kurang mujur seperti Et, 24 warga Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Seperti diberitakan Pos Kota, Rabu (28/7), Et kini sakit-sakitan bahkan lumpuh terbaring di RSUD Indramayu. PRT itu diduga disiksa berat dan korban budak seks, saat bekerja di rumah majikan di Johor, Malaysia.

Koordinator Forkabumi, Bistok dijumpai Rabu (28/7) mengemukakan, walaupun penggalangan dana ini hasilnya mungkin tak seberapa, namun teman-teman di Forkabumi sudah berbuat yang terbaik. Ini bentuk partisipasi meringankan penderitaan korban dan keluarganya.

Aksi penggalangan dana itu kata dia dilakukan karena maraknya TKW Indramayu yang jadi korban pelecehan seksual dan penganiayaan. Tak hanya Et ternyata Juriah, 30 warga Blok Kandang Macan Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener juga jadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia saat kerja di Arab Saudi.

Korban berikutnya, Sariah, 39 TKW Indramayu yang bekerja di Kuwait, ia tewas setelah diperlakukan kasar majikan hingga sakit-sakitan dan meninggal dunia.

Bistok berharap donatur tergugah hatinya menyumbangkan harta meringankan beban korban dan keluarga TKW yang mengalami penyiksaan fisik dan psikis juga pelecehan seksual di luar negeri, katanya. (sumber)

TKW Asal Indramayu Lumpuh Diperkosa Majikan



Indramayu - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Blok Liberti, Kel. Paoman, Kec./Kab. Indramayu limpuh. Kelumpuhan Eti (25) yang menjadi pembantu rumah tangga (PRT) di Malaysia diduga akibat kelakuan majikannya yang telah memperkosa dan menyiksanya. Akhirnya oleh keluarga korban dibantu KBRI di Malaysia dan Pengurus Daerah Serikat Pekerja TKI Luar Negri (SPTKILN) Kab. Indramayu, korban dijemput untuk dibawa pulang. Namun karena kondisinya, kini Eti mendapat perawatan intensif di ruang VIP kamar 3 RSUD Indramayu, Senin (26/7).

Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan, Eti yang berangkat menjadi TKW melalui jasa pengerah tenaga kerja PT. Akbar Iksan Prima yang beralamat di Jakarta Utara pada tahun 2006. Beberapa hari kemudian, ia baru mendapat pekerjaan sebagai PRT di Malaysia. Karena tidak tahan pada majikan pertama lantas ia mengadukan nasibnya ke agen penyalur tenaga kerja di negara tersebut. Kemudian bekerja kembali pada keluarga dr.Daya Sandra di daerah Johor.

Selama satu bulan bekerja, iapun memberitahukan keadaannya pada kelauarganya. Bahkan penghasilannya pun sempat ia kirimkan. Namun menginjak bulan berikutnya ia selalu saja mendapat perlakuan yang tidak senonoh berupa perkosaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh majikannya. Naasnya, perbuatan majikannya itu menghasilkan buah, Korban hamil.

Mengetahui hamil, majikan korban terkejut dan menyuruh korban untuk menggugurkan kandungannya. Sadisnya, proses pengguran kandungan itu dengan cara perut korban ditendang-tendang. Hingga korban mengalami pendarahan. Setelah sembuh, korbanpun masih dipaksa untuk melayani nafsu setannya. Hingga mengalami kelumpuhan akibat penyiksaan jika korban menolak.

Orang tua korban Wakid (46) yang mendapatkan kabar lantas menghubungi ketua SPTKILN, Edi Rustam hingga korban dapat dipulangkan. "Kami memperoleh kabar itu dari keluarga korban. Bahkan korban mengaku selama bekerja di tempat majikannya yang seorang dokter setiap harinya selalu mendapat penyiksaan dan perkosaan. Atas perbuatan ini kami akan mengadukan peristiwanya kepada instansi yang berwenang untuk mengusut kasus tersebut," kata Edi Rustam. (sumber)

TKW Indramayu Meninggal karena Disiksa Majikan



Indramayu - Kembali tenaga kerja Indonesia di Kuwait menjadi korban kekerasan majikan. Kekerasan yang terjadi pada Sariah, 37, asal Indramayu, Jabar, menyebabkannya meninggal.

Sariah meninggal pada 7 Juli lalu dan jenazahnya tiba di Indonesia, Rabu (21/7) malam dan langsung divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Setelah dilakukan pemeriksaan forensik oleh pihak RSCM, ahli forensik RSCM membantah keterangan penyebab kematian Sariah dari Rumah Sakit Al Adaan di Kuwait.

"Ada luka memar karena benda tumpul di beberapa titik. Paling parah di bagian leher kanan, tengkuk belakang, dan ada pengentalan darah di batang otak. Yang di otak yang menjadi penyebab meninggalnya," papar ahli forensil RSCM Munim Idris dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/7).

Menurut Direktur Migrant Care Anis Hidayah, TKI dari penyalur PT Zam-Zam Perwita tersebut sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Al Adaan di Kuwait. Sepekan lebih korban dirawat dalam keadaan tidak sadar. Akhirnya pada minggu pertama bulan Juli Sariah menghembuskan nafasnya di Kuwait.

"Almarhumah pernah dirawat di Rumah Sakit Al Adaan di Kuwait selama 8 hari dalam keadaan koma. Akhirnya dia (Sariah) meninggal tanggal 7 Juli kemarin," jelas Anis kepada wartawan.

Kematian Sariah disebutkan oleh pihak rumah sakit di Kuwait itu disebabkan berhentinya fungsi jantung. "Pihak sana bilang karena otot-otot jantungnya berhenti mendadak dan pembuluh darahnya pecah," paparnya.

Kematian Sariah diketahui pihak keluarga bukan dari rumah sakit langsung melainkan dari teman sesama TKI di Kuwait. Dari temannya tersebut diketahui juga bahwa korban mendapatkan kekerasan dari majikan. Informasi tersebut kemudian dilaporkan pihak keluarga kepada LSM Migrant Care.

"Keluarga tahunya dari teman Sariah yang pernah satu majikan. Dari temannya juga kita tahu Sariah pernah dipukul dan disekap di gudang, dan pernah tidak dikasih makan sampai 4 hari," jelasnya.

Selama ini Sariah tidak pernah terbuka hengenai keadaannya kepada keluarga. Dari hasil kerjanya di Kuwait selama tujuh bulan tidak dikirimnya tiap bulan. "Terakhir komunikasi bulan lalu, tapi tidak banyak cerita. Sudah dua kali ngirim uang," kata anak Sariah, Agus.

Selain jenazah Sariah, jenazah TKI di Riyadh, Nurhayati, juga tiba di Jakarta Rtabu malam. Namun atas permintaan keluarga, jenazah tidak diizinkan untuk diotopsi.

Lagi, TKW Asal Indramayu Tewas Diduga Disiksa Majikan



Indramayu - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) Juriyah (19), warga Blok Kandang Macan, RT.12/ RW. 03, Desa Rambatan Kulon, Kec. Lohbener, Kab. Indramayu tewas. Kematian korban sampai kini belum diketahui penyebab pastinya. Namun diduga kuat karena penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya. Jenasah korban yang dipulangkan disambut isak tangis keluarga dan kerabat korban, Kamis (15/7) sore.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) pada majikan Zaj'ah Faza'a Al-Samri di kota Jedah, Saudi Arabia selama 11 bulan. Namun menginjak bulan berikutnya korban meninggal dunia. Bahkan sebelum kematiannya, korban sempat dirawat di rumah sakit setempat karena menderita sakit. Diduga kematian korban ini akibat penganiayaan yang dialaminya.

Menurut keluarga korban, Suminih (38), keluarganya mendapatkan kabar kematian anaknya tersebut dari salah satu teman korban yang bekerja di Arab Saudi. Informasi yang didapat sempat mengagetkan keluarganya. Pasalnya saat korban berangkat menjadi TKW tidak mempunyai riwayat sakit. Bahkan sebelumnya, anaknya itu sempat memberikan kabar jika selama bekerja selalu mendapatkan penyiksaan dari keluarga majikannya. Dan selama korban bekerja pernah mengirimkan uang hanya empat bulan yang dibayar majikannya.

"Selama dia bekerja di sana hanya empat bulan gaji yang dibayar oleh majikannya. Dan sisanya, selama 7 bulan belum dibayar hingga meninggalnya korban, " tegas Suminih.

Rencana keluarga korban akan menuntut pihak perusahaan sebagai penyalur tenaga kerja termasuk majikan korban. Serta akibat kematian anaknya akan melaporkan kepada disa terkait di Kab. Indramayu.

 
Free Host | lasik surgery new york