Indramayu PostPing Net

Selasa, 10 Maret 2009

Nurjanah, TKI Indramayu: Menaker Jangan Buat Bingung Kami

Jakarta. BNP2TKI (9/2) Sejumlah TKI yang mengikuti aksi ribuan anggota Aliansi Peduli Tenaga Kerja Indonesia (APTKI) mengajukan Uji Materiil terhadap Permenakertrans No. 22/MEN/XII/2008 ke Mahkamah Agung (MA) mengaku sengaja mengikuti aksi karena sesuai dengan aspirasi mereka.

Para TKK yang bergabung bersama ribuan masa yang terdiri dari para TKI yang datang dari berbagai daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat itu mendukung perjuangan Aliansi Peduli Tenaga Kerja Indonesia (APTKI) yang terdiri dari Paguyuban Keluarga Buruh Migran Indonesia (Pakubumi), Cirebon, Jabar. Paguyuban Peduli Migran Indonesia (PPBMI), Cilacap, Jateng. Seruan Untuk Indonesia (Seruni), Banyumas, Jateng. Paguyuban Peduli Migran Indonesia (PPBMI), Kuningan, Jabar. Paguyuban Wanita Buruh Migran Indonesia (PPBMI), Kuningan, Jabar. Paguyuban Sumbang Rasa keluarga Buruh Migran Indonesia (Paseban). Jaringan Paguyuban Peduli Migran, Mekarwangi, Cirebon, Jabar. Lembaga Studi Hukum (LSI), Garut, Jabar. GASBIIDO, PP GPI, APGKI, SB MIGRAN, TIPIKOR, Yayasan Darul Ikhsan, GASBUMI, PPM, APKLI, AP3TKI, SBSI 92, SBMSK, TENAR, HUMANIKA, REPDEM, GASPERMINDO, KB. PMII dan KOSBI.

Nurjanah, TKI asal Indramayu, Jawa Barat, menginginkan aturan TKI berjalan seperti bisasa. “Saya dan beberapa teman-teman TKI sudah datang jauh-jauh untuk memperjuangankan nasib kami. Saya ingin pemerintah tanggap dengan aspirasi para TKI. Pokoknya Menaker jangan membuat bingung kami dengan mengeluarkan Permen 22 ini. Para TKI ingin Permen itu dihilangkan,” katanya.

Sementara itu, seoarang peserta unjuk rasa yang tergabung dari Paguyuban Peduli Migran Indonesia (PPBMI), Kuningan, Jabar, mengaku adanya Permenakertras itu juga menyulitkan TKI yang bekerja di luar negeri.

bnp2tki.go.id

“Kami ingin Permenakertras No. 22/MEN/XII/2008 cepat dicabut karena sudah merugikan. Para TKI menjadi bingung dengan adanya Permen tersebut. Kami harap dengan adanya uji materil ini bisa berhasil. Sehingga hak kami bisa diraih kembali,” ujar Mujiono. (hp)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | lasik surgery new york